Rindu ini mengiris hatiku dan hariku
Ketika rindu yang tampak adalah senyummu
Hatiku tak mampu menghapus senyuman itu
Hariku tak mampu beranjak tanpa senyuman itu
Ketika sesungging senyummu meruntuhkan hatiku
Membawa segenggam harapan yang membuatku luluh dengan senyum itu
Rindu ini membuat sepi tak mau beranjak
Bertemankan sepotong jingga yang tersisa di pelupuk
Beralaskan hati yang nyaris remuk
Aku tetap mencinta, meski tanpa peluk
Aku tetap setia, meski tanpa senyummu yang khusyuk
Rinduku ini bertemu dengan sunyinya
Bagai meraut bambu lalu tersayat sembilunya
Sedikit memang yang terluka
Namun tak kau rasakan perihnya
Aku masih tetap menunggumu
Aku masih tetap mencintaimu
Aku akan tetap mencintaimu dengan sederhana-ku
Meskipun ombak lupa bahwa karang terlalu tegar untuk ia lawan
Meskipun karang lupa bahwa ia akan rapuh meski ia lebih kuat dariku